Dalam beberapa tahun terakhir, minat masyarakat Indonesia terhadap keuangan syariah menunjukkan tren positif. Tak sekadar tren semata, peningkatan ini turut didorong oleh berbagai kolaborasi strategis antarbankir dan pelaku industri perbankan syariah yang aktif mendorong literasi dan inklusi keuangan berbasis prinsip Islam.
Kolaborasi para bankir syariah, baik dari bank umum syariah maupun unit usaha syariah, menjadi penggerak utama dalam memasyarakatkan keuangan syariah. Melalui forum bersama, kampanye edukatif, seminar, dan pelatihan publik, mereka menyatukan visi: menjadikan keuangan syariah sebagai pilihan utama, bukan sekadar alternatif.
Contohnya, pelaksanaan program “Ayo Hijrah” oleh Bank Muamalat, atau kampanye #JadiLebihBaik dari Bank Syariah Indonesia (BSI), mampu menjangkau generasi muda yang haus akan informasi finansial yang etis dan halal.
Apa yang Bisa Dilakukan Masyarakat?
- Manfaatkan produk digital syariah (e-wallet, tabungan, investasi).
- Ikuti edukasi keuangan dari OJK dan bank syariah.
- Hindari pinjol ilegal dan pilih pembiayaan syariah yang transparan
Dengan sinergi semua pihak, target “melek keuangan syariah” bagi seluruh lapisan masyarakat semakin terwujud!
Badan Pusat Statistik (BPS) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merilis data hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2025.
Seperti apa peran perbankan mendorong inklusi dan literasi keuangan syariah di Indonesia? Selengkapnya simak dialog Anneke Wijaya dengan Presiden Direktur PT Bank Aladin Syariah Tbk (BANK), Koko Tjatur Rachmadi dalam Power Lunch.