Presiden Prancis Emmanuel Macron mengunjungi Indonesia dalam rangka kerja sama bilateral dan turut menyempatkan diri mengunjungi Candi Borobudur. Kamis (29/5) hari ini.
salah satu warisan budaya dunia UNESCO. Di sela-sela kunjungannya, sebuah momen terekam ketika Macron tampak berupaya menyentuh patung Buddha yang berada di dalam salah satu stupa.
Tindakan Macron tersebut langsung menjadi sorotan publik dan media sosial. Beberapa pihak memandangnya sebagai gestur spontan dan bentuk penghormatan terhadap budaya lokal. Namun, tidak sedikit pula yang menilai tindakan itu sebagai pelanggaran terhadap etika kesakralan situs religi.
Borobudur bukan sekadar objek wisata. Sebagai tempat ibadah umat Buddha, stupa dan patung di dalamnya memiliki makna spiritual mendalam dan tidak seharusnya disentuh sembarangan, terutama oleh pengunjung.
Tanggapan atas kejadian ini pun beragam. Netizen Indonesia membanjiri media sosial dengan komentar pro dan kontra. Ada yang membela Macron dengan mengatakan bahwa ia mungkin tidak tahu aturan lokal, sementara lainnya menyesalkan kurangnya pengarahan dari pihak protokoler atau pemandu wisata.
Pemerhati budaya juga angkat bicara. Mereka menekankan pentingnya edukasi terhadap pengunjung, terlebih kepada tamu negara, mengenai batas-batas yang harus dihormati di situs warisan dunia seperti Borobudur.
Insiden ini kembali menyoroti pentingnya edukasi dan pengawasan terhadap pengunjung di situs bersejarah. Candi Borobudur selama ini telah menerapkan berbagai pembatasan demi menjaga keutuhan fisik dan kesucian bangunan, seperti larangan memanjat stupa dan menyentuh patung-patung.
Kunjungan seorang kepala negara seharusnya menjadi ajang untuk menunjukkan respek maksimal terhadap nilai-nilai budaya setempat. Diharapkan ke depan, protokol kunjungan bisa diperketat dan lebih peka terhadap aspek spiritual situs bersejarah.
Kunjungan Macron ke Candi Borobudur yang semula bersifat simbolis berubah menjadi sorotan karena satu gestur kecil yang penuh makna. Ini menjadi pengingat bagi kita semua bahwa warisan budaya tidak hanya indah secara visual, tetapi juga mengandung nilai sakral yang perlu terhormati, terutama oleh tamu internasional.