Presiden Prabowo Subianto kembali memanggil Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati ke Istana Kepresidenan pada Rabu, 30 April 2025. Pertemuan ini membahas tiga agenda utama: program Sekolah Rakyat, laporan realisasi APBN, dan hasil kunjungan kerja Sri Mulyani ke Amerika Serikat (AS)2510.
1. Program Sekolah Rakyat: Pendidikan Gratis dengan Konsep Kolaborasi
Salah satu fokus utama pertemuan ini adalah pembahasan program Sekolah Rakyat, sebuah inisiatif pemerintah untuk menyediakan pendidikan gratis dengan melibatkan partisipasi masyarakat dan dunia usaha.
- Target Pembangunan: Awalnya, pemerintah menargetkan 53 titik lokasi untuk pembangunan Sekolah Rakyat. Namun, berdasarkan survei Kementerian PU, jumlah ini bisa bertambah menjadi 70-100 titik tergantung kelayakan dalam dua minggu ke depan10.
- Pendanaan: Sri Mulyani menegaskan bahwa APBN hanya akan menanggung sebagian biaya, sementara sisanya diharapkan berasal dari swasta dan CSR perusahaan57.
- Peran Kementerian Sosial: Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menyatakan bahwa sarana-prasarana seperti bangku, kursi, dan asrama sudah mulai disiapkan10.
2. Laporan Realisasi APBN: Defisit Terkendali
Sri Mulyani juga melaporkan perkembangan APBN per Maret 2025, yang mencatat defisit sebesar Rp 104,2 triliun (0,43% terhadap PDB). Meski defisit, hal ini masih dalam batas aman dan menunjukkan pengelolaan fiskal yang terkendali7.
3. Hasil Kunjungan ke AS: Negosiasi Tarif Impor dan Investasi
Sebelumnya, Sri Mulyani melakukan kunjungan ke AS untuk menghadiri Spring Meetings IMF-World Bank dan membahas negosiasi tarif impor dengan pemerintah AS. Beberapa poin penting dari misi ini:
- Permintaan Tarif Setara: Indonesia meminta perlakuan yang sama seperti Vietnam dan Bangladesh dalam ekspor komoditas ke AS8.
- Investasi Indorama: Perusahaan Indonesia Indorama berencana investasi US$ 2 miliar untuk proyek Amonia Biru di Louisiana8.
- Respon Positif AS: Pemerintah AS memberikan apresiasi terhadap proposal Indonesia untuk menyeimbangkan neraca perdagangan8.
Langkah Strategis Pemerintah Prabowo
Pertemuan ini menunjukkan komitmen kuat pemerintah dalam meningkatkan akses pendidikan, menjaga stabilitas fiskal, dan memperkuat hubungan ekonomi internasional. Dengan kolaborasi antara APBN, swasta, dan dunia usaha, program Sekolah Rakyat diharapkan bisa segera terealisasi. Sementara itu, hasil negosiasi dengan AS diharapkan membuka peluang ekspor lebih besar bagi Indonesia.
Baca juga:
Dapatkan update terbaru seputar kebijakan ekonomi dengan mengikuti sumber-sumber resmi pemerintah.