Data terbaru menunjukkan bahwa kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia mengalami penurunan yang signifikan. Berdasarkan catatan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), jumlah turis asing pada tahun 2023-2024 tidak mencapai target yang diharapkan. Bahkan, tren belanja mereka juga semakin irit dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Lantas, apa yang menyebabkan fenomena ini? Bagaimana dampaknya terhadap industri pariwisata dan ekonomi Indonesia?
Faktor Penyebab Turunnya Kunjungan Turis Asing
1. Kondisi Ekonomi Global yang Tidak Stabil
Kenaikan harga tiket pesawat, inflasi, dan ketidakpastian ekonomi di berbagai negara membuat masyarakat global lebih berhati-hati dalam mengeluarkan uang untuk liburan.
2. Persaingan dengan Destinasi Wisata Lain
Negara-negara seperti Thailand, Vietnam, dan Malaysia terus meningkatkan promosi pariwisata mereka dengan harga yang lebih kompetitif, membuat Indonesia harus bekerja lebih keras untuk menarik minat turis.
3. Masalah Infrastruktur dan Konektivitas
Akses transportasi ke beberapa destinasi wisata di Indonesia masih terbatas, seperti bandara yang belum memadai atau rute penerbangan langsung yang minim.
4. Perubahan Perilaku Wisatawan Pasca-Pandemi
Banyak turis kini lebih memilih slow travel atau liburan hemat dengan pengeluaran yang lebih terkontrol.
Turis Asing Lebih Berhemat Saat Berlibur di Indonesia
Selain jumlah kunjungan yang menurun, pola belanja turis asing juga berubah:
- Menginap di Akomodasi Budget – Banyak yang memilih homestay atau hotel bintang 3 daripada resort mewah.
- Makan di Warung Lokal – Daripada restoran mahal, turis lebih memilih kuliner kaki lima yang lebih terjangkau.
- Kurangi Belanja Souvenir Mahal – Tren belanja oleh-oleh seperti batik atau kerajinan tangan menurun, digantikan oleh produk kecil dan murah.
Dampak terhadap Ekonomi dan Pariwisata Indonesia
Penurunan jumlah wisatawan dan pengeluaran mereka berdampak pada:
✅ Pendapatan sektor pariwisata menurun – Hotel, restoran, dan pelaku usaha wisata merasakan penjualan yang lebih sepi.
✅ Berkurangnya lapangan kerja – Bisnis pariwisata mungkin mengurangi tenaga kerja jika pendapatan terus menurun.
✅ Target devisa tidak tercapai – Kontribusi pariwisata terhadap devisa negara bisa berkurang.
Penurunan jumlah turis asing dan perubahan pola belanja mereka menjadi tantangan besar bagi industri pariwisata Indonesia. Namun, dengan strategi pemasaran yang tepat dan perbaikan infrastruktur, Indonesia masih bisa bersaing di kancah global.